Jumat, 25 Februari 2011

adi_surya


PRECISION AGRICULTURE
Aplikasi Komputer Di Bidang Pertanian
disusun oleh : soeryadhies 
Abstrak
Precision agriculture merupakan suatu ikhtiar ilmiah manusia untuk memecahkan masalah pertanian dengan pendekatan,  metoda, dan alat bantu yang memiliki ketelitian akurat. Landasan utama dari pendekatan  ini  adalah bagairmana dapat mendeteksi  dan menghitung perilaku obyek bio secermat mungkin agar dapat memberikan perlakuan yang  terbaik pada waktu dan  kondisi  tertentu. Sistem pertanian presisi memiliki 5 tujuan utama, yaitu:Meningkatkan efisiensi produksi, Perbaikan kualitas produksi,Penggunaan bahan kimiawi yang lebih efisien, Konservasi energi, dan Perlindungan tanah dan air tanah. Perluasan konsep pertanian presisi, dapat diperlakukan sebagai aplikasi teknologi informasi,bersama-sama dengan pengalaman produksi, untuk: optimasi efisiensi produksi  optimasi mutu/kualitas produk, minimasi dampak lingkungan  minimasi resiko secara keseluruhan pada tingkatan yang spesifik  lokasi. Sebaran Aplikasi Teknologi Dapat dikelompokkan menjadi :Teknologi pendukung dalam pengolahan lahan  Teknologi pendukung dalam budidaya dan perawatan tanaman,Teknologi pendukung dalam perencanaan dan dukungan pengambilan keputusan usahatani.

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sistem pertanian presisi merupakan konsep baru yang populer dalam produksi, yang dpt diterjemahkan sebagai sistem menyeluruh yang dirancang untuk mengoptimasi produksi pertanian melalui aplikasi teknologi informasi tanaman, teknologi lanjutan dan praktek manajemen.  Suatu pendekatan menyeluruh pada pertanian presisi dimulai dgn perencanaan tanaman dan meliputi olah tanah, penanaman, aplikasi kimiawi, pemanenan, dan pengolahan pasca panen.( Anounymous 2011).
Precision agriculture merupakan suatu ikhtiar ilmiah manusia untuk memecahkan masalah pertanian dengan pendekatan,  metoda, dan alat bantu yang memiliki ketelitian akurat. Landasan utama dari pendekatan  ini  adalah bagairnana dapat mendeteksi  dan menghitung perilaku obyek bio secermat mungkin agar dapat memberikan perlakuan yang  terbaik pacta waktu dan  kondisi  tertentu. Perlakuan yang mengoptimasi laju pemberian input kepada suatu areal  tanam berupa bibit, pupuk, air,  nutrisi sebagai fungsi dari  lokasi tanam dikenal sebagai prescription  farming (Ambuel, Colvin & Karlen 1994)  .

Sistem pertanian presisi memiliki 5 tujuan utama, yaitu :
            (a) Meningkatkan efisiensi produksi,
            (b) Perbaikan kualitas produksi,
            (c) Penggunaan bahan kimiawi yang lebih efisien,          
            (d) Konservasi energi, dan
            (d) Perlindungan tanah dan air tanah.

II. PEMBAHASAN

2.1.  Informasi, Teknologi dan Manajemen dalam pertanian modern.
1.      Informasi
Pengelolaan daerah pertanian berkelanjutan bukan hanya sebatas filosofi, namun harus ditunjang dengan informasi dan teknologi yang saling berkaitan. Dalam pengelolaan pertanian berkelanjutan pembuat keputusan membutuhkan informasi karakteristik lahan pertanian, kondisi saluran irigasi, komposisi hama pertanian maupun informasi banjir dan kekeringan yang digunakan untuk memprediksi hasil pertanian baik secara kualitas maupun kuantitas.
2.      Teknologi
Tekonologi informasi spasial yang digunakan dalam precision farming berupa beberapa komponen, diantaranya :
·        remote sensing, akusisi data dan monitoring dengan menggunakan teknologi remote sensing. Parameter yang dapat diperoleh dengan menggunakan remote sensing berupa kondisi tanah, vegetasi pengairan dalam berbagai macam kondisi (waktu).
·        Sistem Informasi Geografis (SIG), teknologi SIG dapat digunakan untuk menyimpan data, manajemen data, analisa data dan visualisasi dalam bentuk spasial dan tabular. Kelebihan dalam pengelolaan pertanian dapat menghubungkan informasi lokasi petak pertanian dilapangan (spasial) dan kondisi/prilaku nya (atribut) sehingga dapat menganalisa petak pertanian akibat prilaku hama yang menyerang, akibat kondisi irigasi, kondisi banjir atau kekeringan.
·        Global positioning System (GPS), teknologi GPS digunakan untuk penunjukan posisi suatu objek, dalam precision farming semua parameter memiliki posisi. Khususnya di Negara maju, alat2x pertanian (traktor) telah dilengkapi dengan GPS sehingga akan sangat mudah untuk mengidentifikasi posisinya, selain itu alat GPS akan sangat membantu untuk identifikasi di lapangan.
·        Kontrol komputer, semua data dan operasional tersimpan dalam satu sitem kontrol komputer.
1.      Manajemen.
Manajemen sebagian dari tindakan pengambilan keputusan dari sistem pertanian yang akan dilaksanakan. Setelah data dan informasi telah di dapat secara lengkap maka kita dapat mengambil keputusan mana yang sesuai dan tepat dalam manajemen pengelolaan pertanian yang akan kita terapka di lahan pertanian kita.
Konsep “Precision Agriculture” kita harus mempertimbangkan siklus tiga fase yaitu:
1.      Fase pertama adalah pengumpulan data  Inventarisasi dan kompilasi basis data : tanah, tanaman, iklim, cara pengelolaan.
2.      Fase kedua adalah interpretasi peta. Pembuatan peta zonasi pengelolaan usahatani
3.      Fase ketiga adalah aplikasi. Pertimbangan lokasi penempatan implementasi, penyesuaian parameter penaburan, modulasi dosis pupuk, aplikasi herbisida spesifik lokasi, dan lain lain.
Pertimbangan informasi dan teknilogi pasca panen. seperti perlakuan, pengolahan dan pemasaran hasil panen dll.

4.      Metodologi Sistem Pertanian Presisi
    Sistem pertanian presisi menyeluruh dapat dibedakan dalam dua tahap, yaitu
Ø      Manajemen Spesifik Lokasi
Ø      Pengendalian proses pascapanen
    Perluasan konsep pertanian presisi, dapat diperlakukan sebagai aplikasi teknologi informasi, bersama-sama dengan pengalaman produksi, untuk:
    i)   optimasi efisiensi produksi
    ii)  optimasi mutu/kualitas produk
    iii) minimasi dampak lingkungan
    iv) minimasi resiko secara keseluruhan pada tingkatan yang spesifik  lokasi.

5.      Sebaran Aplikasi Teknologi
Dapat dikelompokkan menjadi :
  1. Teknologi pendukung dalam pengolahan lahan
  2. Teknologi pendukung dalam budidaya dan perawatan tanaman
  3. Teknologi pendukung dalam perencanaan dan dukungan pengambilan keputusan usahatani
KESIMPULAN

1.      Aplikasi teknologi informasi dan komputer di bidang pertanian pada saat sudah berkembang sangat pesat terutama di negara-negara maju.
2.      Secara umum aplikasi teknologi informasi dan komputer di sektor pertanian dapat dikelompokkan menjadi :
§         Teknologi pendukung dalam pengolahan lahan
§         Teknologi pendukung dalam budidaya & perawatan tanaman
§         Teknologi pendukung dalam perencanaan dan dukungan pengambilan keputusan usahatani
3.      Konsep pengembangan sistem pertanian berbasis komputer, pada dasarnya dapat dibedakan menjadi :
            (a) bersifat regional dan (b) bersifat spesifik lokasi.
4.      Dalam upaya memajukan sektor pertanian yang semakin terpuruk di Indonesia,    nampaknya implementasi aplikasi teknologi informasi dan komputer sudah sangat mendesak.

DAFTAR PUSTAKA

Amhuel, J.R, T.S. Colvin, & D.L. Karlen. 1994. Afuzzy  logic  yield  simulator for prescription  farming. Information And Electrical Technologies Division of ASAE Journal.
Anounymous.2011.www.wikipedia.com.// Precision Farming. di akses tanggal 23 february 2011.
Anounymous.2011.www.google.com//Precision Farming Sebagai Sistem Pendukung Keputusan                  « ppi_ibaraki.mht. di akses tanggal 23 february 2011.
Seminar K.B.  1998c.  Peranan  teknologi  instrumentasi  kendali  dalam  agroindustri.  Seminar Nasional  Penerapan Teknologi Kendali dan  Instrumentasi pada  Pertanian.              ISSN: 0853·8468  AGRlMEDlA • VOLUME 6. No.1 - Maret 2000